Jumat, Maret 29, 2024
Google search engine
BerandaBojonegoroMantaap, Kebun Mawar Desa Kalangan Margomulyo Dibuka DKPP Bojonegoro

Mantaap, Kebun Mawar Desa Kalangan Margomulyo Dibuka DKPP Bojonegoro

Suaraairlangga.com, Bojonegoro – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bojonegoro me-launching Kebun Bunga Mawar Buana Indah, di Balai Desa Kalangan, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Kamis (08/09/2022).

Launching Kebun Mawar Buana Indah ini, dihadiri perwakilan DKPP Provinsi Jawa Timur, Cabang Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Camat beserta Forkopimca Margomulyo, serta para tamu undangan.

Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah menyampaikan, bahwa tujuan pengembangan florikultura mawar ini, sebagai salah satu upaya pendongkrak ketahanan pangan.

“Pengembangan inovasi pertanian dan turunannya menjadi tantangan. Sementara florikultura juga sebagai salah satu bagian dari ketahanan pangan,” ungkap Bupati Anna, dalam sambutannya.

Untuk itu, Bupati Anna berpesan kepada DKPP untuk terus mengembangkan beberapa titik tanaman hortikultura. Tak hanya florikultura tapi juga buah-buahan. Juga berkoordinasi dengan Dinas lain, terkait potensi lain yang juga bisa dilaksanakan Pelatihan Digital Marketing.

“DKPP kemarin juga menggelar Fun Farmer’s Day. Disana value buah sangat berharga. Itulah letak poin bisnisnya,” jelas Bupati Anna.

Bupati Anna menilai, usaha hortikultura juga sangat berpotensi. Secara bisnis, lanjut Bupati Anna, Bapak/Ibu juga berpotensi mengembangkan buah-buahan. Pihaknya mengajak pemberdayaan masyarakat melalui kelompok. Sebab, support Pemkab Bojonegoro melalui kelompok. Namun, Bupati Anna menegaskan juga perlu memperhatikan kultur tanah, air dan cuaca.

“Mohon dukungan semua, semangat untuk warga Margomulyo agar pengembangan tanaman hortikultura dan florikultura berkembang dengan baik,” imbuh Bupati Anna.

Sementara itu, Peneliti Madya BRIN Jawa Timur, Catur Hermanto mengapresiasi pengembangan hortikultura di Bojonegoro. Sebab, potensi pengembangan sangat besar. Mulai dari tanaman hias, buah, hingga sayuran. Walau dalam implementasinya, terkhusus tanaman hias perlu adaptasi.

“Potensi pengembangan hortikultura di Bojonegoro sangat besar. Namun perlu beradaptasi, misalnya tantangan dari ekologi harus adaptasi ke dataran rendah,” terangnya.

Ditambahkannya, selain itu perlu membangun skill Sumber Daya Manusia (SDM), dan juga harus memikirkan pasar. Sebab, Sumber Daya Alam (SDA) di Desa Kalangan sangat potensial, sehingga dapat mengundang pasar yang lebih besar.

“SDA Desa Kalangan untuk pengembangan hortikultura ini sangat potensial, selanjutnya membangun skill SDM dan kembangkan pasarnya,” kata Catur Hermanto.

Masih pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Helmi Elisabeth mengatakan, pengembangan florikultur mawar ini masih dalam skala percontohan. Tentunya keberhasilan tidak terlepas dari inisiasi Ibu Bupati Anna untuk mengembangkan komoditas pertanian bernilai ekonomi tinggi.

“Ini merupakan inisiasi Ibu Bupati Anna untuk pengembangan Florikultur Mawar, sehingga bisa dikembangkan dengan baik. Kedepan, kami akan evaluasi di lokasi yang lebih luas lagi,” kata Helmi.

Florikultur, lanjut Helmi, dapat menjadi alternatif untuk pengembangan pertanian yang bernilai ekonomi tinggi. Sementara itu, varietas mawar masih beragam. Sebab, DKPP Bojonegoro bersama BRIN masih menguji terhadap klimatologi yang cenderung panas. Selain itu, pihaknya juga masih melihat sejauh mana varietas yang disenangi oleh pasar.

“Sesuai arahan Ibu Bupati Anna, kami akan koordinasi dengan Dinperinaker Bojonegoro untuk kelompok pengolah mawar melalui pelatihan Digital Marketing,” imbuhnya.

Penting diketahui, pengembangan florikultur jenis bunga mawar ini menjadi komitmen Bupati Bojonegoro untuk pengembangan kawasan hortikultura dengan potensi geografis yang strategis dan mudah diakses. Selain itu, potensi lain juga mencakup lahan pertanian yang cukup luas, SDA Bengawan Solo, potensi genetik lokal, dan potensi pemanfaatan lahan Perhutani.

Selain itu, ada potensi lokal diantaranya area Madiun, Ngawi, Nganjuk, Tuban, Lamongan, dan Blora. Sementara potensi Pasar Nasional di Surabaya, Semarang dan Jakarta.

Sedangkan bekerjasama dengan BRIN Jawa Timur, bunga mawar diolah menjadi berbagai produk olahan makanan. Seperti selai, sirup, kue pie, juga teh mawar. Sementara varietas mawar yang ditanam di Desa Kalangan beragam. Mulai dari varietas black magic, brenggala hingga varietas mawar potong pergiwo dan pergiwati. *[SA]

BERITA TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine

TERPOPULER

KOMENTAR