Jumat, Maret 29, 2024
Google search engine
BerandaPeristiwaStabilkan Harga, Pemprov Jatim Gandeng Baznas Untuk Serap Beras Petani

Stabilkan Harga, Pemprov Jatim Gandeng Baznas Untuk Serap Beras Petani

Suaraairlangga.com, Lamongan – Dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Lamongan, Minggu (04/04/2021), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi mengunjungi salah satu titik penggilingan padi milik Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani).

“Menjelang bulan Ramadhan ini masyarakat harus merasa aman, bahwa sembako aman stocknya dan harganya stabil. Bahkan harga beras relatif menurun,” ucap Gubernur Khofifah dihadapan Pers sebelum berangkat ke tempat penggilingan padi Kelompok Tani Mawar, Desa Puter, Kecamatan Kembangbahu, Kabupaten Lamongan.

Gubernur Khofifah menambahkan, bahwa Kabupaten Lamongan adalah penghasil beras terbesar di Jawa Timur, menurut data Kabupaten Lamongan dalam angka tahun 2020, produksi padi Lamongan sebesar 1.173 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) atau setara 753 ton beras. Sehingga tahun 2020 lalu, Kabupaten Lamongan surplus beras sebesar 564 ton.

“Lamongan produksi tertinggi dari gabah dan beras di Jawa Timur. Oleh karena, itu kita akan mengkoordinasikan untuk bisa membantu penyerapan diluar dari pada Bulog. Jadi Pemprop Jatim bersama Baznas Propinsi Jawa Timur, mulai hari ini akan menyerap beras yang di penggilingan-penggilingan terutama milik Gapoktan, supaya harga segera stabil,” jelas Gubernur Khofifah.

Lebih lanjut Gubernur Khofifah saat audiensi dengan Kelompok Petani menyampaikan, bahwa diawal musim panen akhir Pebruari hingga minggu kedua Maret, harga jual gabah di Kabupaten Lamongan sempat mengalami koreksi dari HPP (Harga Pokok Penjualan) yang ditetapkan. Hal ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, sehingga berpengaruh terhadap rendemen. Selain itu, adanya wacana impor beras oleh Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Perdagangan juga ikut mempengaruhi harga di tingkat petani.

“Saya disini ingin memastikan ada beras yang dibeli dengan harga dibawah HPP, karena dibawah standarnya Bulog. Testimoni panjenengan semoga ada yang merekam, sehingga saya bisa menyampaikan suara dari para petani dan penggilingan padi. Saya sudah menyampaikan agak detail kepada Bapak Presiden dan Menteri-Menteri. Bahwa Jawa Timur surplus beras. Kemudian tentang kebijakan impor beras, sebenarnya masih indent bahasanya seperti itu. Namun berita sudah terlanjur menyebar sehingga mempengaruhi harga. Monggo kita bersama-sama mencari solusi. Untuk teknis penyerapan beras seperti oleh Baznas, monggo dibicarakan dengan Kepala Dinas Pertanian Lamongan,” terang Gubernur Khofifah.

Foto : Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi dampingi Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat kunjungi Pasar di Kabupaten Lamongan, Minggu (04/04/2021).
Foto : Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi dampingi Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat kunjungi Pasar di Kabupaten Lamongan, Minggu (04/04/2021).

Sementara untuk mengantisipasi terjadinya koreksi atau penurunan harga gabah yang terjadi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan telah berinisiasi dan mendorong serta berupaya agar harga gabah di tingkat petani sesuai dengan HPP atau di atas HPP. Diantaranya dengan melakukan kunjungan oleh Bupati Yuhronur ke Bulog untuk mendorong penyerapan hasil panen padi oleh Bulog dan seluruh pengelola lumbung padi.

Tidak berhenti disana, Pemkab Lamongan juga berkoordinasi dengan Tim Monitoring Serap Gabah Kementerian Pertanian agar Bulog beserta pengelola lumbung/penggilingan (Perpadi) untuk mengoptimalkan penyerapan gabah /beras di tingkat petani pun juga telah dilakukan.

“Ibu Gubernur berkunjung ini merupakan upaya untuk mempercepat penyerapan gabah dan beras. Mudah-mudahan Ibu dapat memberi solusi untuk kebaikan anda semua,” kata Bupati Yuhronur dalam audiensi dengan Kelompok Petani. *[JP]

BERITA TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine

TERPOPULER

KOMENTAR